Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tidur Terus Selama Bulan Ramadhan Apakah Puasanya Sah?

Bulan Ramadhan adalah bulan pernuh berkah, bahkan tidur pun bernilai ibadah. Kebanyakan orang memang lebih banyak tidur selama puasa. Mereka lebih senang tidur dari pada melakukan aktifitas yang lain.

 Hal tersebut juga didukung dengan  kondisi ketika sedang puasa yang mana kita harus menahan makan dan minum. Selain itu, mereka juga berpikir bila tidur selama puasa bisa mencegah mereka dari melakukan maksiat. Namun,

Tidur Terus Selama Bulan Ramadhan Apakah Puasanya Sah ?


apakah benar tidur selama puasa itu baik bagi kita? Lalu bagaimana dengan puasa kita apakah sah jika kita terus tidur selama puasa di bulan Ramadhan?

Tidur dari Segi Kesehatan

Kebanyakan bulan puasa memiliki libur yang banyak jika dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain. Hal tersebut berbanding lurus dengan meningkatnya aktifitas tidur selama puasa. Apabila kita kurang tidur maka sudah jelas, kita akan merasa mengantuk dan juga lelah. Namun, kebanyakan tidur selama puasa juga tidak membuat kita segar atau sehat, bahkan kita merasa pusing, lesu dan tidak bersemangat.

Dalam kesehatan, jumlah waktu tidur yang baik berbeda-beda tergantung usia. Bagi balita waktu tidur yang baik antara 11-14 jam, untuk usia anak sekolah antara 9-11 jam, usia remaja antara 8-10 jam, dan bagi orang dewasa durasi atau waktu tidur yang baik antara 7-9 jam. Jadi, waktu tidur selama puasa harus tetap kita sesuaikan dengan waktu tidur yang baik menurut ilmu kesehatan.

Keabsahan Puasa Ketika Tidur Sepanjang Hari

Menarik untuk diperbincangkan tentang keabsahan puasa bila seseorang tidur sepanjang hari mulai fajar sampai waktu Maghrib. Terus tidur selama puasa tentunya sangat jarang terjadi bahkan hampir tidak ada,

Baca Juga : Orang yang Tidak Wajib Puasa
 
Namun apabila ada, hal tersebut tidak mempengaruhi keabsahan puasa tersebut. Dengan kata lain, puasanya masih sah. Hal tersebut menurut pandangan madzhab Syafi‘i dan mayoritas ulama. Tapi, ada beberapa ulama yang menyatakan tidak sah puasa seseorang bila seseorang terus tidur selama puasa mulai fajar sampai waktu Maghrib.

Mereka ialah Abu Thayyib bin Salamah, Al-Bandaniji dan Abu Said Al-Ishthakhriy. Namun bagi mereka tetap sah puasanya, apabila seorang yang berpuasa bangun sebentar di siang hari, kemudian tidur lagi di seluruh waktu siang atau sampai Maghrib.

Katanya, tidur di bulan Ramadhan itu ibadah. Lalu, kalau tidur seharian saat puasa, apakah itu artinya kita beribadah seharian?

Sebenarnya hadits tentang tidurnya orang puasa itu ibadah sangatlah lemah. Tapi ketika kita berpuasa, kita juga tidak dilarang untuk tidur.
Tidur juga bisa menjadi alternatif kita menghindari dosa daripada nanti kita melakukan hal-hal yang tidak semestinya dilakukan saat bulan Ramadhan.

Hukum Tidur Berlebihan Saat Berpuasa dan Pahalanya

Lalu bagaimana jika tidur yang kita lakukan ini berlebihan? Misal kita sahur jam setengah 4, lalu Sholat Shubuh, tidur lagi jam 5, kemudian tidur terus dan baru bangun jam 12 siang.

Atau contoh lainnya, kita tidur dari mulai waktu Dzuhur sampai waktu Ashar, padahal normalnya tidur siang menurut medis sendiri paling baik cukup dilakukan 30 menit saja. Bagaimana jika sampai berjam-jam?

Baca Juga : Kesalahan Yang Sering Dilakukan Di bulan Ramadhan
 
Untuk itu, mari kita dengarkan orang-orang yang lebih ahli, yang lebih tahu tentang agama mengenai tidur berlebihan saat puasa.

Ustad Erick Yusuf pernah menjawab pertanyaan ini dari salah satu jamaahnya.
Kemudian beliau menjelaskan, bahwa tidur saat berpuasa itu memang memperoleh pahala. Tapi pahala yang didapat itu dari pahala puasa, bukan pahala dari tidurnya.

Dan mengenai tidur berlebihan ketika puasa, tentu jelas tidak baik karena sesuatu yang berlebihan itu tidak disukai Allah dan tidak baik untuk kita sendiri. Beliau pun menyarankan, untuk mempergunakan waktu sebaik-baiknya di bulan Ramadhan. Jangan hanya tidur saja.

"Lewat salat dzuhur, masuk ke ashar, nah itu yang ngga boleh. Intinya kalau tidur itu boleh tapi jangan berlebihan, ingat waktu salat dan waktu kerja. Lebih baik kerja, menebar manfaat, sebaiknya baiknya manusia yang bermanfaat, apalagi di bulan Ramadan. Tebar manfaat sebanyak banyaknya," jelasnya.

Ada juga pendapat dari Syafiq Hasyim yang merupakan Wakil Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPT NU), PBNU.

Beliau mengatakan, bahwa hukum orang yang tidur berlebihan saat berpuasa:

"Tidak ada hukumnya, tapi kurang mulia, pahala puasanya juga tidak bagus. Puasa itu jangan sampai memengaruhi apapun, jangan sampai mengurangi kerja. Tidur boleh, tapi sewajarnya.

Ustadz Yusuf Mansur juga ikut berpendapat, "Tidurnya yang berpuasa, ibadah. Diamnya, dihitung tasbih."
Ini lah keutamaan bulan Puasa. Tidur juga bisa bernilai ibadah dibanding Anda bangun hanya untuk menggunjing atau melakukan dosa-dosa lain

Dari penjelasan di atas, kita sebaiknya menghindari aktifitas terus tidur selama puasa karena itu tidak baik untuk kesehatan meskipun mayoritas ulama menyatakan puasanya tetap sah. Selain itu, bila kita tidur terus seharian, maka kita akan meninggalkan kewajiban lain yaitu shalat Zuhur dan Ashar sehingga puasa kita menjadi tidak berguna. Jadi, tetaplah beribadah di bulan puasa dan tidur secukupnya sesuai dengan standar kesehata


GST
GST Suka Mempelajari hal baru, menulis, dan melakukan sesuatu yang berkaitan dengan Dunia Teknologi

Posting Komentar untuk "Tidur Terus Selama Bulan Ramadhan Apakah Puasanya Sah?"