Mengembalikan Semangat Belajar Saat Menghadapi New Normal
Assalamu alaikum Wr.Wb Apa kabar sahabat semua, semoga tetap dalam keadaan sehat, Kali ini admin akan berbagi seputar Cara Mengembalikan Semangat Belajar Saat Menghadapi New Normal, Kita Ketahui Untuk sekarang, kita bersabar dulu.
Belajar online memang tidak semenyenangkan belajar di sekolah banyak persoalan yang kita hadapi dalam proses Pembelajaran Daring selama pandemi ini, tapi tenang ajah so salah satu sahabat saya Linda telah mengulas di Blognya Seputar Solusi Mengatasi Persoalan Pembelajaran Daring.
Semangat Belajar- bagaimana rasanya setelah merasakan libur terlama selama musim ini? Apakah anda mengalami penurunan semangat belajar atau malah sebaliknya. Ya, tidak bisa kita pungkiri lagi, bahwa kata ‘’ semangat’’ adalah satu kata mujarab yang bisa membuat orang merenungi atas apa yang telah ia lakukan selama ini. Sejauh mana, ia mengejar karir dan mimpinya demi cita-cita?
Kita semua membutuhkan semangat u
ntuk memulainya. Tidak terkecuali saat kita mendapatkan hal-hal yang belum kita tahu. Dari 1 kata itu, kita membuat tujuan pasti meskipun saat membuatnya dibutuhkan usaha yang luar biasa. Biarlah orang di luar sana menganggap tujuan hidupmu ada yang belum pernah di kabulkan Tuhan.
Baca Juga : Memelihara Motivasi Belajar Siswa di Tengah Masa Pandemi Corona
Selama ini, jika kita benar-bena meresapi kehidupan ini, Tuhan Maha Baik dengan Segala Sifat Tuhan. Semangat belajar siswa misalnya. Sistem penilaian yang bergugur otomatis akan menjadi momok tersendiri bagi murid anak. Dari hati sendiri, dari akal sendiri dan dari aplikasi perbuatan untuk selalu berbuat kebaikan selalu menjadi hal yang wajib tidak ketingggalan. Terkadang, rasa itu susah sekali untuk memunculkan sendiri. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi menurunnya semangat belajar diantaranya yaitu:
1. Kurangnya Motivasi dari Orang Terdekat
Dari dulu, sudah diwanti-wanti akan hal ini. Anak selalu diberi dukungan penuh apapun itu selagi menunjang larirnya, maka orang tua akan memberikan yang terbaik untuk anaknya.
2. Matikan Sifat Buruk
Setelah mendengarkan nasehat, terkadang muncul sifat buruk yang terus membayang. Abaikan sejenak, buatlah tubuh siswa anda untuk berjeda sesekali guna mengumpulkan energi untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Setelah itu, anda akan memberikan petuah indah yang berkaitan dengan belajar dengan metode pembelajaran apa saja.
3. Menentukan dan Menulis Deadline Belajar
Membuat list daftar belajar anda akan membuat impian dan pencapaian besar mulai terkabul. Anda tidak tahu, bagaimana mood yang terkadang naik dan turun? Mulai sekarang anda harus tentukan passion anda dalam pencapaian belajar anda.
Lalu, bagaimana tips untuk meningkatkan rasa untuk menyukai belajar?
1. Berkomitmen Terhadap Diri Sendiri
Menumbuhkan komitmen untuk kebaikan diri sendiri memang tidaklah mudah. Harus ada rangsangan yang bisa membuat anda kembali bersemangat dalam melakukan kebaikan termasuk belajar. Mengikat diri sendiri dengan keadaan mendesak akan membuat anda semakin terbiasa menjalani proses belajar tanpa menjadi beban yang akan terjadi selanjutnya. Manfaatkanlah sebisa mungkin dalam sehari untuk menyempatkan diri anda untuk belajar.
2. Bersyukur Kepada Tuhan
Bersyukur menjadi hal terpenting dalam menghadapi situasi yang tidak anda inginkan. Anda bersyukur telah dikelilingi orang-orang baik. Anda bersyukur masih diberi nikmat sehat agar bisa belajar dengan senyaman mungkin. Bayangkan jika anda merasakan sakit pada salah satu di kondisi fisik anda. Tentu, itu sangat mengganggu sekali bukan? Nah, dengan bersyukur, membuat anda untuk terus menoreh hikmah di dalamnya. Yakin, apapun yang terjadi selalu menyimpan kebaikan termasuk tentang belajar anda.
Pertimbangan pemerintah mengenai permasalahan ini tidak bisa diambil oleh pemikiran singkat tanpa memperhitungkan apa-apa. Pemerintah sedang berada di kondisi yang rumit, mereka masih ragu, masih butuh banyak data mengenai bagaimana kondisi penyebaran Covid 19 di seluruh Indonesia.
Jangan sampai hal buruk seperti penularan Covid 19 terjadi di sekolah. Hal ini sangat pemerintah takutkan, dan alasan ini menjadi salah satu kenapa sampai sekarang sekolah masih diliburkan. Selain itu, masih banyak alasan lain yang menyertainya.
Alasan Sekolah Masih Libur Sampai Sekarang
1. Takut Jika Siswa Menjadi Agen Penularan Covid 19
Coba bayangkan kemungkinan ini, ada satu siswa positif Covid 19, kemudian ada satu siswa lain ikutan tertular, dan bisa saja para guru terkena dampak. Sehingga dari yang cuma satu kasus, berubah menjadi banyak kasus. Tak selesai sampai di situ, bagaimana nasibnya nanti dengan keluarga para siswi tersebut. Anak muda masih memiliki fisik yang kuat, tapi bagaimana dengan orang tua mereka?
2. Sulit Menerapkan Protokol Kesehatan di Sekolah
Ini lah masalah terbesar. Yang akan kita atur di sini adalah para pelajar, usia mereka bervariasi. Dari sekolah PAUD, TK, SD, SMP dan SMA. Apa jaminan mereka semua mau menjalankan protokol kesehatan dengan cara yang benar jika usia mereka saja belum cukup matang menjaga diri sendiri.
Kita tidak tahu siapa yang positif dan negatif. Belum lagi para anak memiliki imun yang kuat sehingga kebanyakan kasus tidak menunjukkan gejala serius meski saat itu mereka dinyatakan positif Covid 19.
3. Kasus Covid 19 di Indonesia Melebihi Jumlah Positif di Tiongkok
Pemerintah tak mau mengambil risiko. Di Indonesia sudah berlaku new normal, tapi jumlah Covid 19 masih terus ada dan jumlah total yang terinfeksi sudah begitu banyak melebihi yang ada di Tiongkok. Pemerintah tentu khawatir dan tak mau salah ambil langkah dengan membuka sekolah dengan segala risiko yang ada.
Nah, itulah beberapa tips semangat belajar yang bisa anda lakukan detik ini juga. Mudahkan? Jika anda mau berusaha untuk ke depannya dengan melewati fase-fase hidup ini dengan penuh rasa syukur , maka lakukan satu persatu dengan hikmat. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki semuanya. Di mulai dari angka 0, awali hari anda dengan semangat dalam pencapaian belajar yang akan datang.
Wah, mengerikan sekali ya kak kasus di Indonesia melebihi nilai di tiongkok. Daerah kami sendiri baru mau sekolah bulan September, tapi menyusul lagi kasus baru. Jadi khawatir, bagusnya sekolah online atau offline
BalasHapusHarus tetap bergerak dan harus tetap semangat belajar. Apapun kondisinya. Karena dunia tidak pernah berhenti. Berhenti berarti mati.
BalasHapusMemang sulit menerapkan protokol kesehatan di sekolah mas. Apalagi kalo masih SD atau TK.
BalasHapusSuka uyel-uyelan sama kawan. Gak inget disuruh social distancing. Cuma inget social distancing sama orang yang gak kenal aja .
Belum lagi kalo ngobrol masker dibuka-tutup. Kadang malah dimasukin tas.
Nah setuju kak, komitmen diri ini yg kurang jd belajar terkesan ga semangat..hrs cepat diperbaiki ya..
BalasHapusGa kebayang kalau covid itu ada di tahun 90an ya mas. Tentu udah mati gaua karena di era tersebut belum ada teknologi yg memadai.
BalasHapusSemangat belajar memang harus segera dibenahi ini. Karena, mindset anak sudah terbiasa bahwa di sekolah untuk belajar dan di rumah untuk istirahat serta main. Jadi, ketika belajar dilakukan di rumah, akhirnya harus membentuk mindset yang baru yang adaptasinya juga engga sebentar. Ini yang kadang memengaruhi semangat anak juga ya, kak.
BalasHapuspenting nih untuk mengembalikan semangat belajar. beberapa hari lalu saat saya pergi ke warung, ada anak SMA yang mengeluhkan betapa susahnya belajar daring. ahv seandainya anak2 bisa menyadari potensinya tentu tak akan terjebak dalam kawah keluhan yaa
BalasHapusSetuju nih, kita memang kudu komitmen. Kalau nggak, malah yang ada jadi malesan.
BalasHapusbener nih kadang namanya jadi anak sekolah ada juga rasa bosan untuk belajar ya. lagi begini butuh banget motivasi agar semakin giat lagi belajarnya, hihi. jadi inget masa-masa dulu sekolah, makasih mas sharingnya.
BalasHapusDisini saya yang bingung. Di china kasus covid sudah teratasi tapi kalau di indonesia kenala justru uterus meningkat ya
BalasHapusKomitmen terhadap diri sendiri . . Ini yg ga mudah..ada aja godaan yang datang
BalasHapusBenar banget tuh susah diterapkan untuk anak TK dan SD khususnya tapi pembelajaran darling untuk anak TK kasihannya karena tidak bisa berinteraksi
BalasHapusMembuat suasana belajar yang menyenangkan di rumah juga bisa jadi penyemangat anak belajar, kak
BalasHapuskomitmen diri yang harus ada jadi, mengembalikan semangat belajarnya dan motivasi dari orang terdekat pengaruh sekali buat semangat belajar.
BalasHapusMudah ya kak asal niat buat menjalaninya. Apalagi peran orang2 terdekat terutama orangtua, pastinya memiliki pengaruh buat anak2nya agar terus semangat belajar meskipun secara daring
BalasHapusDilema ya Kak. Belajar di rumah terua ya pada bosen, baik anak maupun orang tuanya. Belajar ke sekolah ya kondisinya belum kondusif. Repot jadinya.
BalasHapusBetul ya kak, kurangnya dukungan dari orang tua bisa menjadikan anak kurang bersemangat. Terkadang orang tua terlalu memanjakan dan melonggarkan disiplin yang telah dibuat di sekolah. jadi ambyar.
BalasHapus