Perbedaan Kebutuhan Antara Dokter dan Guru
Assalamu Alaikum Wr.Wb, Apa Kabar sahabat semua... Kembali Lagi admin akan berbagi informasi seputar Perbedaan Kebutuhan Antara Dokter dan Guru.
Guru dan Dokter itu sama. Tujuannya juga sama, hanya saja mereka berada di konteksnya masing-masing. Dimana Guru berada di konteks pikiran manusia, sementara dokter berada di kesehatan fisik.
1. Memberikan Diagnosa
Guru: diagnosis yang guru lakukan dengan melakukan beberapa tes untuk melihat prestasi dari siswa bersangkutan. Dari hasil tes tersebut, seorang guru bisa melihat siswa itu memiliki kemampuan belajar di mana, bidang apa yang disukai hingga masalah-masalah belajar si anak untuk kemudian dicarikan solusinya.
Dokter: para dokter melakukan serangkain pemeriksaan untuk mengetahui apa penyakit yang pasiennya derita. Dengan diagnosa ini, mereka bisa memberikan penanganan tepat supaya si pasien bisa sembuh dengan cara yang benar.
2. Memberikan Motivasi
Guru: setelah diidentifikasi melalui serangkaian tes yang dilakukan tersebut, Guru akan memberikan motivasi untuk anak didiknya.
3. Resep atau Obat
Guru: resep dari guru untuk keberhasilan murid-muridnya adalah belajar! Mereka akan memberikan resep itu di setiap pelajaran yang mereka adakan setiap hari.
Baca Juga : Kode Etik, Tata Tertib dan Ikrar Guru Indonesia
Dokter: dokter akan memberikan obat supaya Anda bisa sembuh dari penyakit tersebut. Sebagai pasien maupun siswa, jika Anda ingin sembuh atau pintar, maka ikutilah apa saran dari dokter dan guru.
4. Sertifikat
Guru: guru harus memiliki sertifikat mengajar, memiliki gelar di belakang namanya. Bila tidak memiliki bukti-bukti seperti itu, akan sulit menjadi seorang Guru.
Dokter: begitu juga dengan dokter. Tanpa sertifikat kedokteran, Anda tak akan bisa dianggap sebagai dokter.
Baca Juga : Cara Cek Daftar Nama Guru di Dashbord GTK (PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK)
Nyatanya, Guru dan Dokter memiliki banyak kesamaan. Tapi tetap saja, ada beberapa perbedaan yang bisa Anda temui di antara dua jenis profesi ini.
1. Status Sosial
Sudah tidak bisa dipungkiri lagi, Dokter lebih tinggi status sosialnya daripada Guru. Dokter lebih dihargai daripada Guru.
Dokter lebih dibayar mahal daripada Guru. Tak ada yang berani mrlecehkan Dokter, tapi para orang tua sekarang ini sudah berani melecehkan Guru.
Padahal Dokter tak akan bisa menjadi Dokter, tanpa adanya Guru.
2. Jasa
Guru dan Dokter adalah profesi yang bergerak di layanan yang sama. Yaitu layanan jasa. Tapi jasa mereka berbeda, dimana Guru memberikan jasa yang membuat siswa dan siswi menjadi pintar. Sementara Dokter memberikan jasa membuat pasiennya sembuh dari penyakit.
3. Kebutuhan
Perbedaan selanjutnya adalah kebutuhan mereka berbeda. Guru butuh buku, sekolah dan siswa. Sementara Dokter membutuhkan peralatan medis, rumah sakit dan pasien.
Yang membuat kebutuhan mereka berbeda adalah profesi mereka atau jasa yang mereka berikan.
Guru dan Dokter itu sama. Tujuannya juga sama, hanya saja mereka berada di konteksnya masing-masing. Dimana Guru berada di konteks pikiran manusia, sementara dokter berada di kesehatan fisik.
Persamaan Guru dan Dokter
1. Memberikan Diagnosa
Guru: diagnosis yang guru lakukan dengan melakukan beberapa tes untuk melihat prestasi dari siswa bersangkutan. Dari hasil tes tersebut, seorang guru bisa melihat siswa itu memiliki kemampuan belajar di mana, bidang apa yang disukai hingga masalah-masalah belajar si anak untuk kemudian dicarikan solusinya.
Dokter: para dokter melakukan serangkain pemeriksaan untuk mengetahui apa penyakit yang pasiennya derita. Dengan diagnosa ini, mereka bisa memberikan penanganan tepat supaya si pasien bisa sembuh dengan cara yang benar.
2. Memberikan Motivasi
Guru: setelah diidentifikasi melalui serangkaian tes yang dilakukan tersebut, Guru akan memberikan motivasi untuk anak didiknya.
"Kalian pasti bisa! Kalian harus belajar!"Dokter: hasil diagnosis telah keluar, selanjutnya dokter akan memberikan semangat kepada pasiennya dengan kalimat-kalimat motivasi, "Anda akan sembuh, jangan sampai telat minum obatnya."
3. Resep atau Obat
Guru: resep dari guru untuk keberhasilan murid-muridnya adalah belajar! Mereka akan memberikan resep itu di setiap pelajaran yang mereka adakan setiap hari.
Baca Juga : Kode Etik, Tata Tertib dan Ikrar Guru Indonesia
Dokter: dokter akan memberikan obat supaya Anda bisa sembuh dari penyakit tersebut. Sebagai pasien maupun siswa, jika Anda ingin sembuh atau pintar, maka ikutilah apa saran dari dokter dan guru.
4. Sertifikat
Guru: guru harus memiliki sertifikat mengajar, memiliki gelar di belakang namanya. Bila tidak memiliki bukti-bukti seperti itu, akan sulit menjadi seorang Guru.
Dokter: begitu juga dengan dokter. Tanpa sertifikat kedokteran, Anda tak akan bisa dianggap sebagai dokter.
Baca Juga : Cara Cek Daftar Nama Guru di Dashbord GTK (PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK)
Nyatanya, Guru dan Dokter memiliki banyak kesamaan. Tapi tetap saja, ada beberapa perbedaan yang bisa Anda temui di antara dua jenis profesi ini.
Perbedaan Dokter dan Guru
1. Status Sosial
Sudah tidak bisa dipungkiri lagi, Dokter lebih tinggi status sosialnya daripada Guru. Dokter lebih dihargai daripada Guru.
Dokter lebih dibayar mahal daripada Guru. Tak ada yang berani mrlecehkan Dokter, tapi para orang tua sekarang ini sudah berani melecehkan Guru.
Padahal Dokter tak akan bisa menjadi Dokter, tanpa adanya Guru.
2. Jasa
Guru dan Dokter adalah profesi yang bergerak di layanan yang sama. Yaitu layanan jasa. Tapi jasa mereka berbeda, dimana Guru memberikan jasa yang membuat siswa dan siswi menjadi pintar. Sementara Dokter memberikan jasa membuat pasiennya sembuh dari penyakit.
3. Kebutuhan
Perbedaan selanjutnya adalah kebutuhan mereka berbeda. Guru butuh buku, sekolah dan siswa. Sementara Dokter membutuhkan peralatan medis, rumah sakit dan pasien.
Yang membuat kebutuhan mereka berbeda adalah profesi mereka atau jasa yang mereka berikan.
Posting Komentar untuk "Perbedaan Kebutuhan Antara Dokter dan Guru"